#AUGIE#
Aku
merasa bersalah, kenapa juga kutinggalkan dia sendiri. Ini kan pertemuan
pertama, tapi aku sudah membuat kesalahan dan mungkin akan membuat dia ilfil.
Ah sudahlah bagaimana nanti saja, kantor polisinya sudah deket.
“Gimana,
Mas. Udah nemu uang pelicinnya?” sahut polisi tanpa basa-basi.
Aku menjawab dengan
sedikit kesal “nih, Pak. Ada pas 100.000, berarti kita damai ya!!”.
“Kalo gini kan enak,
Mas. Silahkan melanjutkan perjalanannya kembali” jawab polisi sambil tersenyum
licik.
Dasar
watak polisi zaman sekarang, dengan uang semua langsung lancar. Segera ku pacu
motor untuk kembali ke tempat tadi, karena pasti Hanna sudah menunggu dengan
cemasnya. Aku tahu Hanna itu paling benci menunggu dan paling nggak sabaran
dalam hal apapun.
Kulihat
dari kejauhan Hanna masih duduk di warung dengan muka lugunya, setelah
kuperhatikan dia makin cantik saat melamun begitu. Ah mungkin seru kalau aku
bikin surprise buat dia.
#HANNA#
Bodohnya
aku bisa dengan mudah percaya pada lelaki yang jelas-jelas baru saja ku kenal.
Bagaimana kalau dia menipuku ? Bagaimana kalau dia kabur tanpa kembali ?
Bagaimana kalau ternyata dia itu perampok ?
“Hayo
masih muda kerjaannya ngelamun aja” Augie menepuk pundak ku.
Kedatangannya
membuat semua lamunanku buyar dan tentunya aku sangat kaget.
“Ehh
kamu, Gi. Aku nggak ngelamun kok” timpalku gugup.
Dia
mencubit pipiku dengan keras “dasar anak cantik hobi nya ngeles nih”.
Pipiku
memerah mendengar dia memanggil aku cantik, ah sungguh indah rasanya.
“Yeee kok malah
ngelamun lagi ? Yaudah ayo jalan, nggak enak mojok di warung pake seragam
sekolah gitu” ucapnya sambil tertawa.
Aku
pun menjawab dengan malu “yaudah ayok!!!”
#AUGIE#
Entah
apa yang kurasakan saat ini, senang sekali bisa bertemu Hanna untuk pertama
kalinya. Hatiku terasa damai melihat tingkahnya yang malu saat aku memanggil
dia “anak cantik”. Apa ini yang namanya cinta ???
Kupacu
motorku menembus jalanan kota Bandung yang mulai terik, tanpa ada obrolan di
antara kita. Ya kita hanya terdiam sepanjang perjalanan.
Sampai
di perempatan dekat rumahku, aku menghentikan laju motorku.
Lalu
menoleh ke belakang “berhenti dulu ya, aku mau ke rumah bentar”.
“Mau
ngapain lagi ?” ucapnya dengan sinis.
“Aku ada kepentingan
dulu, kamu diem aja disini jagain motor aku ya. Aku pasti balik lagi kok”
ucapku sambil sedikit berlari.
Aku
segera berlari meninggalkan Hanna sendiri disana, perasaanku sedikit tak
tenang, sehingga aku mempercepat
langkahku.
#HANNA#
Aku
tak tahu kenapa bisa merasa sedamai ini dekat dengannya, aku merasa telah
menemukan sesuatu yang hilang beberapa tahun lalu. Ah sudahlah mungkin ini
hanya karna wajah Augie yang ganteng.
Semua
lamunanku terpecah saat dia lagi-lagi menghentikan motornya dan meninggalkan
aku sendirian. Segera gerutuan dari mulutku meluncur dengan hebatnya.
“Sumpah itu cowok
walaupun ganteng tapi nyebelin, kayak nya seneng banget ninggalin gue sendiri”
gerutu ku sendiri.
Sambil
melihat jam dan melihat ke sekeliling, tak nampak kehadirannya ku lihat. Aku
berniat untuk pergi dari tempat itu dan tak ingin berkomunikasi lagi dengannya.
Tapi entah mengapa hati ini seakan memberi kode untuk tak beranjak dari tempat
itu. Akhirnya aku menunggu lagi dengan sabar.
Setelah
sekitar 15 menit aku disana, akhirnya sedikit ku lihat bayangannya berlari-lari
dari arah gang sempit itu. Hatiku sedikit merasa lega.
#AUGIE#
Segera
kuberlari ke rumah yang kebetulan sepi karna mamah pasti sudah berangkat ke
kantor. Kubuka pintu rumahku dan langsung menuju kamar untuk mengambil dompet,
helm dan jaket. Aku tidak mau jika nanti ada polisi sialan yang menilangku
lagi.
Segera
ku berlari untuk menemui Hanna, aku takut kalau-kalau dia pergi dari sana dan
tak mau berkomunikasi denganku lagi. Kulihat dari kejauhan Hanna masih dengan
setia duduk di motorku, walau dengan muka yang lusuh seperti baju belum
disetrika.
“Hai
aku balik lagi kan, ayo jalan mau kemana kita ?” tanyaku dengan ceria.
Wajahnya masih terlihat
tak bersemangat dan hanya menjawab “TERSERAH!”.
Aku
merasa bersalah melihatnya begitu kesal karena sudah lama menunggu. Tanpa
basa-basi segera kupacu kembali motorku, menuju rumah ayahku untuk meminjam
baju adikku. Tidak mungkin aku membiarkan Hanna pergi dengan memakai seragam
sekolah, bisa jadi incaran polisi lagi nanti.
Sampai
di suatu rumah bercat abu aku kembali menghentikan motorku. Tapi kali ini aku
tidak membiarkan Hanna sendiri menunggu, aku mengajaknya masuk ke rumah bercat
abu itu. Suasana disini lebih terasa ramai dan hangat, karena semua anggota
keluarga ada di rumah. Aku seorang anak broken home, jadi wajar jika memiliki banyak
rumah, tepatnya rumah orangtuaku.
Segera
ku panggil adikku untuk mengambil baju yang sekiranya pas untuk Hanna. Aku
kaget saat nenekku berkata bahwa beliau menyukai Hanna dan menyuruhku untuk
segera meresmikan hubungan kita.
#HANNA#
Motor
ini kembali melaju, entah kemana tujuannya aku tak tahu. Tapi tiba-tiba motor
ini terhenti kembali di sebrang rumah bercat abu, perasaan tak enak mulai
menyelimuti pikiranku. Kalau sampai dia meninggalkanku lagi di tempat ini, aku
benar-benar akan pergi dan tak berniat kembali.
Tapi
kali ini tebakanku salah, ternyata dia mengajakku untuk masuk ke rumah bercat
abu itu. Suasana di rumah itu ramai dan hangat. Semua anggota keluarganya
menyambutku dengan ramah, aku sangat senang bisa bertemu mereka. Augie
meninggalkanku sendiri di ruang tamu, dan tak lama neneknya mengahmpiriku. Kita
mengobrol dengan asyiknya, dari neneknya aku mengetahui kalau dia ternyata
broken home. Ya sama denganku anak broken home.
Tiba-tiba
dia datang dengan membawa baju dan celana untukku.
“Nih ganti baju dulu,
gak enak kalo pergi pake seragam” ucapnya sambil memberikan baju itu.
Aku menerimanya sambil menjawab “ iya makasih”.
“Jangan ganti disini
dong Han, tuh masuk aja ke kamar adikku” ucapnya sambil tertawa.
Aku
merasa bodoh sekali saat dia menyerahkan baju itu, masa iya aku mau mengganti
baju di ruang tamu. Memang dalam keadaan gugup aku selalu bertindak aneh dan
bodoh.
Akhirnya
kita pergi dari rumah itu, dia bilang akan mengajakku ke tempat terindah. Aku
masih menebak-nebak kemana dia akan membawaku pergi.
#AUGIE#
Setelah
hampir dua jam perjalanan, akhirnya aku menghentikan motorku di sebuah tempat
makan. Aku tau pasti Hanna lapar, hanya saja mungkin dia malu untuk
mengatakannya.
“Han
ayo turun udah sampe nih, kita makan dulu” aku menoleh ke belakang.
Dan
ternyata Hanna tertidur selama dua jam perjalanan tadi, aku tak tega untuk
membangunkannya. Akhirnya aku mecoba menggendongnya dengan hati-hati, dan masuk
ke tempat makan di daerah Punclut yang terkenal dengan nasi merahnya. Aku
memesan makanan sambil memandangi wajahnya yang polos, kamu makin cantik saja
saat tidur, gumamku sendiri.
Saat
makanan sudah tersedia di meja, tiba-tiba Hanna bangun dengan muka yang
bingung. Ini cewek bangun pasti gegara nyium bau makanan, aku tertawa sendiri
melihat tingkahnya.
“Sorry tadi aku nggak
tega bangunin kamu, jadi aku langsung gendong aja kesini” ucapku sambil
tertawa.
Belum sempat dia
menjawab aku sudah menyuruhnya makan, “cepet cuci muka tuh ke belakang, udah
gitu langsung makan, kamu pasti laper kan ??”.
Tanpa
menjawab Hanna bergegas ke kamar mandi, dan segera menyantap makanan di meja.
Dia terlihat begitu natural, tidak seperti perempuan lain yang sering kutemui,
yang jaimnya nggak ketulungan.
Tepat
jam 4 kita selesai makan, aku mengajak Hanna untuk berjalan sedikit ke bukit
dekat tempat makan tadi. Disana suasana terasa indah, memang Punclut dari dulu
selalu memberi ketenangan sendiri untukku. Kukeluarkan kalung yang sedari tadi
hanya tersimpan di kantong celanaku.
“Han ini buat kamu, waktu
aku ke Bali kamu minta oleh-oleh kan ? Aku bingung mau beliin apa, yaudah aku
beli kalung ini aja” ucapku sambil menyerahkan kalung itu.
“Dari pertama kita suka
chat lewat Y!M sampe sekarang kita ketemu, nggak tahu kenapa aku ngerasa nyaman
deket kamu. Aku lihat kamu itu beda sama perempuan lain yang kebanyakan
bertopeng. Di tempat ini aku mau ngomong kalau aku suka sama kamu, kamu mau nggak
jadi pelengkap hidup aku ?” ucapku dengan lantang.
Terlihat
Hanna begitu kaget dengan pernyataanku tadi, dia hanya memegang kalung itu
sambil menunduk.
“Aku nggak tahu ini
perasaan apa, tapi aku mau jadi pelengkap hidup kamu, Gi” jawabnya dengan
sedikit malu.
Sunset
sore ini terasa lebih indah dari sebelumnya, semua itu berkat kamu Hanna Vidia
Putri. Tak terasa ku lewatkan sunset di Punclut dengan sangat indah bersamamu,
ya hanya bersamamu, kalung dengan ukiran namamu itu saksinya.
#HANNA#
Hari
ini begitu indah kurasa, semua kekesalanku hari ini rasanya terbayar sudah oleh
sunset terindah di sore ini.
Sejak
hari itu, tepatnya 09 September 2010 terbukalah lembaran percintaan baru
denganmu Muhammad Augie Isya Yulandi. Hari-hariku terasa lebih hidup dan
berwarna, kau mampu merubahku dengan sempurna. Aku semakin rajin untuk pergi ke
sekolah, tak terdengar lagi aku yang bolos 2x dalam seminggu. Semua pelajaran
ku ikuti dengan penuh semangat, kebetulan saat itu aku sudah kelas XII dan
sedang persiapan menuju Ujian Nasional.
Satu
fakta yang baru saja aku tahu, ternyata dia mengidap penyakit asma akut. Tak
sengaja kuketahui ini saat kami sedang berjalan-jalan ke suatu tempat. Aku
mengetahui bahwa dia adalah salah satu anggota klub Breakdance, aku memaksanya
untuk menunjukan keahliannya di depanku.
“Ayo dong say tunjukin
kalo emang kamu jago dance” bujukku dengan manja.
Dia sedikit menolak
“jangan deh yang, kamu liat video aku ngedance aja waktu dulu.
“Ah gamau pengen liat
langsung say, yaudah deh kalo nggak mau” ucapku sambil meninggalkannya.
Dia
paling tidak bisa menolak permintaanku, dan akhirnya dia menunjukan juga bakat
dance nya. Tapi tiba-tiba dia terjatuh dan terlihat seperti sesak nafas,
ditambah darah yang terus keluar dari hidungnya.
Aku
bingung dengan apa yang terjadi, beruntunglah ada temannya yang membantu.
Disitulah aku mengetahui bahwa dia pengidap asma akut. Hari itu merupakan
kesalahan terbesar dalam hidupku, aku makin takut kehilangan dia. Saat tersadar
dia hanya tersenyum dan mencoba menenangkanku yang sedari tadi tak berhenti
menangis.
“Udah
yang jangan nangia aja, aku nggak apa-apa kok” ucapnya lirih.
Aku mencoba menyeka air
mataku “iya maafin aku ya aku gak tau kalo kamu sakit, aku janji nggak akan
gitu lagi, aku nggak mau kehilangan km”.
Dia
hanya tersenyum, dan aku mengantarnya pulang ke rumah.
**
Esok
harinya di sekolah aku hanya termenung di kelas, tak ada gairah untuk keluar
kelas atau sekedar bersenda gurau dengan teman-temanku. Masih teringat kejadian
kemarin yang terus kusesali. Tiba-tiba datang temanku memanggil.
“Han,
lu dipanggil ke ruang kepala sekolah tuh” ucapnya lantang.
Aku
masih sedikit bingung ada apa aku dipanggil kepala sekolah ? Akhirnya aku
segera berjalan ke ruang kepala sekolah yang tidak jauh dari kelasku.
“Permisi,
Pak” ucapku sambil membukan pintu.
“Iya
masuk, silahkan duduk Han” kepala sekolahku menjawab.
Aku bertanya kepada
beliau “Maaf pak kalau boleh saya tau ada apa bapak memanggil saya ?”.
“Kamu sudah terima
surat dari pihak sekolah 5 hari yang lalu ?” tanya beliau.
Aku
hanya menggeleng karena memang tidak pernah merasa menerima surat.
“Maaf dari lima siswa
yang saya beri surat, hanya kamu yang tidak menanggapi. Karena kamu dan ke
empat temen kamu sudah banyak melakukan pelanggaran, maka kamu saya keluarkan
dari sekolah. Dan nama kamu sudah ter blacklist, mungkin kamu bisa cari sekolah
swasta atau sekolah di luar daerah ini jika kamu ingin melanjutkan sekolah”
beliau berkata dengan menggebu.
Semua
ini rasanya seperti petir di siang bolong yang begitu mengoyak hatiku. Apa yang
harus ku lakukan setelah ini ? Bagaimana reaksi keluargaku ? Bagaimana sekolahku
? Bagaimana hubunganku dengan Augie ? Pertanyaan yang terus menggelayuti
otakku, ku masukkan buku ke dalam tas dan berjalan ke luar sekolah dengan
tatapan kosong. Andai dulu aku lebih rajin sekolah dan tidak melanggar tata
tertib, mungkin semua tidak begini akhirnya. Ah sudahlah penyesalan itu memang
selalu datang di akhir. Kuteruskan langkah kaki yang tak punya tujuan ini.
***
Ps. koreksinya ya, karna gua baru nulis beginian. Maklum kalo jelek. Yang belum baca pasrt 1 nya klik aja My Rubik 1 :D
knjungan pgi sobat trmksih banyk' dah berbagi kawan
ReplyDeleteiya sama-sama sobat
Deletehmm..pantesan rada binggung gtu bacanya,trnyata ada part 1 nyaa..
ReplyDeleteheuheu
iya kak yura baca dulu ya part 1 nya, kalo gak baca ntar aku lempar upil nih *eh
Deletepolisinya frontal yah -___-
ReplyDeletebelum pernah ketemu yg sefrontal itu tapi :D
iya memang itu polisi ter.ekstrim yg pernah ditemukan :)
DeleteTrus gimana Hanna?
ReplyDeleteDia sekolah di mana ntar?
Lanjutin lanjutin lanjutiiiin!
yang jelas gak sekolah di hati lu kak eppa hehe.
Deletehayoook dilanjutin, ummm... rada bikin pusing bacanya kalo ditulis per-karakter gitu, hehe
ReplyDeletetrus gimana yang gak buat pusing ? minta koreksinya dong dari penulis Senior High Stress hehe.
Deleteliat part 1 dulu yaaaaa...
ReplyDeleteboleh-boleh, sambil di komen dong ya :))
Deletemau check part 1 dulu
ReplyDeleteoke siap kak, komennya juga boleh kok hehe.
DeleteĢώ udah prnah ngersain di dtilang, cman polisi yg g tw kusutnya d tlg
ReplyDeleteĢώ blom nymbg.....
Cara nulis crpennya sma kyak novel yg prnah Ģώ bca
iya ditilang itu kaya makan pake pantat haha.
Deletenovel apa zi ?
kenapa belum nyambung ???
uhuk :D sekarang si hanna masih jadian gak sm augie ?? #ehh
ReplyDeleteceritanya bagus kok anak cakep .. :)
mau tau aja apa mau tau banget ?
Deletetunggu kelanjutannya ya :)
Hmmm kudu baca part 1 nya dulu nih (┌','┐)
ReplyDeleteBetewe lanjutannya jgn kelamaan yaw ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ ツ
*barusan bc yg part 1 .
ReplyDeleteHmmm masih bersambung ya.
Moga hepi ending :)
@ ahmad fauzi : yaaa sama cara nulisnya dgn novel yg lo baca tapi kan alur cerita nya beda. Gak apa2 lah ..menurut gue, heni tetep kreatif kok :)
emang sama kaya novel apa sih ? hehe.
Deletemakasih ya kak ina makasih :)
ReplyDeletewalah kasihan dong si hana dikeluarin dari sekolah..
cepat lanjutin hen, sapa tau lanjutannya hana pindah ke pesantren dan jadi anak santri..wkwk
ahaha masih rahasia deh, tapi tenang aja bang fian .
Deletesebentar lagi ku publish lanjutannya
Dari bahasanya sih udah oke hen, cuma dari ceritanya aja kali ini ..
ReplyDeleteSori kalo gue salah nangkep yah ..
Itu Hanna ketiduran waktu naik motor dan digendong augie sampe ke tempat makan?
Ini aneh menurut gue ..
Terus baru sekali ketemuan, udh nembak dan pacaran walopun sebelumnya udh sering YM'an?
Terakhir, itu kok sekolahnya gampang banget ngeluarin siswanya -___-
Itu aja sih, dari gue ...
Mungkin kalo lebih detail lagi penjelasannya malah bagus,,
Kalo gue ada yg salah di atas, koreksi juga ya ... Hehe
oke bang makasih sebelumnya :)
Deletekalo yg pertama itu kan emang si Hanna ketiduran, trus pas nyampe tempat makannya si Augie itu baru sadar. ya jadi digendong dari parkiran ke tempat makan, tapi tar gua perbaiki deh.
nah kalo yg kedua, dari mulai YM.an juga mereka udh saling suka, tapi msh terpendam karna belum ketemu.
nah kalo yg ketiga itu kan sekolah negri memang suka gt tiap mau deket ujian, pengen meraup untung gede .
tar deh gua perbaiki semuanya bang, makasih banget lohh komentarnya :))