Friday 18 January 2013

Kode Etik Jurnalistik

Saat melihat postingan tema di pekan kedua LBI ini saya sempat tercengang dan terdiam, karna jujur saya tidak mengerti soal jurnalistik atau bahkan kode etik jurnalistik itu. Maklum saya masih awam dan belum pernah terjun langsung menjadi jurnalis.


Tapi setelah saya cari di Wikipedia, akhirnya saya menemukan apa itu kode etik jurnalistik.

Kemerdekaan berpendapat, berekspresi, dan pers adalah hak asasi manusia yang dilindungi Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia PBB.
Kemerdekaan pers adalah sarana masyarakat untuk memperoleh informasi dan berkomunikasi, guna memenuhi kebutuhan hakiki dan meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Dalam mewujudkan kemerdekaan pers itu, wartawan Indonesia juga menyadari adanya kepentingan bangsa.

Setelah saya baca tulisan itu, saya masih sedikit tertegun untuk memahaminya. Baiklah tapi saya coba kembangkan apa maksud dari tulisan diatas. Sebelumnya mari kita kupas dulu apa itu jurnalis ? jurnalis adalah seorang yang melakukan jurnalisme, yaitu orang yang secara teratur menuliskan berita (berupa laporan) dan tulisannya dikirimkan/ dimuat di media massa secara teratur. Laporan ini lalu dapat dipublikasi dalam media massa, seperti koran, televisi, radio, majalah, film dokumentasi, dan internet.
 

Menurut pendangan saya, blogger pun bisa disebut jurnalis karena sama-sama menyajikan berita melalui internet. Kode etik jurnalistik yang harus dipegang teguh adalah tidak terima suap dan mengungkapkan kebenaran dalam sebuah berita. Juga tidak memuat berita yang mengandung unsur SARA atau berita bohong yang sengaja dibuat untuk kepentingan sepihak.


Profesionalitaspun harus dijunjung tinggi, seperti tidak menerima sogokan untuk tidak menerbitkan suatu berita. Seorang jurnalis harus selalu memegang kode etik dalam setiap pemberitaan yang dibuatnya, tidak hanya memuat berita karna kesenangan semata. 


Mungkin hanya itu yang bisa saya sampaikan, karena jujur saya tidak mengerti mengenai kode etik jurnalistik. Saya hanya mencoba mengembangkan berdasarkan pengetahuan saya pribadi. Saran dan masukannya saya tunggu.

60 comments:

  1. yang penting profesionalitas ttp harus dijunjung tinggi saja apapun profesinya ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya sih bang itu udah jadi harga mati yg gak bisa ditawar lagi :)

      Delete
  2. aku juga kurang ngerti kode etik jurnalistik..tapi setelah baca mungkin lumayan paham..

    cuma ingin berkomentar khususnya di Indonesia sepertinya masih banyak penyimpangan2 yang dilakukan oleh para2 wartawan dalam menyampaikan berita. profesionalitas tidak dijunjung tinggi, berita yang benar belum tentu disampaikan. tapi berita yang "heboh" lah yang diutamakan sekalipun itu bohong. banyak maipulasi, dll. sehingga banyak terjadi fitnah...

    yaa berharap aja lah media indonesia semakin baik kedepannya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. berharap dapet masukan, karna jujur gua gak ngerti bang -.-

      Delete
  3. Pengen Nanya, apa hanya berita saja yah yang termasuk dalam ruang lingkup jurnalis? "jurnalis adalah seorang yang melakukan jurnalisme, yaitu orang yang secara teratur menuliskan berita (berupa laporan) dan tulisannya dikirimkan/ dimuat di media massa secara teratur. Laporan ini lalu dapat dipublikasi dalam media massa, seperti koran, televisi, radio, majalah, film dokumentasi, dan internet."

    jadi tau deh etika jurnalis! makasih infonya yah!

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya memang berita yg kita infokan, adapun kan berita itu banyak macamnya *menurut saya*

      Delete
  4. tau UU ITE? yang di salah gunakan untuk memenjarakan prita cuma karena komplain lwt email ama pelayan RS OMNI?

    selama UU ITE masih kyk gitu, maka kebebasan berpendapat di ranah online akan tetap terancam dengan keberadaan UU itu yg kemungkinan bisa disalahgunakan oleh pihak yg tidak mau disalahkan untuk melawan kebebasan berekspresi dna berpendapat..

    eniwei, sebagai blogger, kita mungkin bebas mau ngomong apa aja di blog, tapi dgn UU ITE itu, maka segala omongan kita di blog sebaiknya di perhatikan agar tidak sampai menyinggung pihak2 berkuasa, karena mereka mempunyai banyak kekuasaan dan kekuatan untuk jatuhin rakyat kecil kayak kita, kayak prita.

    gk mau kan kita sampe jadi prita berikutnya

    eniwei, apapun itu, tetap aja berkarya ya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya bener bang itulah resiko yg sedikit ngebuat gundah .
      makasih bang masukannya, gua bakal inget trus :D

      Delete
  5. kak hen, bocil kurang ngerti yang kek ginian. tapi bocil baca sampe abis kok^^
    ini LBI itu Liga Blogger Indonesia yah kak? apa postigan ini buat lomba? atau gimana kak hen?

    ReplyDelete
    Replies
    1. bagus itu baru penikmat senja *eh
      iya Liga Blogger Indonesia, iya ini postingan tema dari LBI cil :D

      Delete
  6. permisi, mau kenalan aja sama adminnya, boleh enggak, hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. bolehh, gua Heni 19th dan masih single *eh

      Delete
  7. profesionalitas emang harus di junjung tinggi dalam melakukan apapun.. :D

    ReplyDelete
  8. Yang penting tidak memuat berita yg bukan berdasarkan fakta aja deh :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. yaps bang alias jangan sebar berita hoax :)

      Delete
  9. Udah 3 tulisan nih blogger yg nulis tentang kode etik jurnalistik hehehe.

    Klo menurut saya, aktivitas kita menulis di blog pun termasuk jurnalistik, which is called citizen journalism. Asalkan memenuhi syarat2 jurnalistik (5W1H), dilengkapi evidences yg trustworthy, rasanya bolehlah tulisan itu disebut sbg jurnalisme warga :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. siapa aja sih mbak ? hehehe

      iya asalkan memenuhi kriteria ya mbak :D

      Delete
  10. Wah kalo gitu berarti gue jurnalis dong. Tapi jurnalis tulisan ga penting ._.

    ReplyDelete
    Replies
    1. terlepas dari penting atau gak penting vin, lu tetep kece kok *eh

      Delete
  11. tapi masalahnya setiap orang punya kepentingan, contoh gampangnya blog hen, apa selama ini ketika elu ngetik postingan bisa sama persisi dengan yg elu alami atau yg elu lihat di lapangan.. itu aja postingan yg gak ada tendensi apa2, apalagi koran, yg dibayar mahal setiap terbit hehe, sebab penggunaan (koma) (titik) (kurung) (petik) itu udah menunjukkan setiap kepentingan, dan meski pun udah di sampein gamblang tetep aja tuh tingkat penerimaan tiap orang dg kecerdasan beda pasti beda pula yg ditangkep hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. gua baca komen lu sampe 5x, tapi gua gak ngerti apa yg lu omongin .
      plis bang buat gua ngerti :)

      Delete
    2. hahaha gini hn, contoh : elu lagi jalan ama cowok elu, terus elu ceritain di blog, apa ceritanya bisa sama persis dengan keadaan di lapangan? gak mungkin kan? pasti ada sedikit bumbu lebay, dan lebay itu lah yg gua sebut kepentingan

      Delete
  12. jurnalis harus profeional dalam bekerja walau banyak resikonya sih

    ReplyDelete
  13. yang bikin miris tuh jaman sekarang kebanyakan berita nyorot sisi buruknya aja, sisi baiknya jarang tersorot,jadi jangan salahkan kalo masyarakat Indonesia kurang cinta sama negerinya, soalnya yang diekspose sering yang jelek-jelek aja

    ReplyDelete
  14. sy jg belum begitu mngerti dgn kode etik jurnalistik,, krn pada kenyataannya sy sm kyk mbak,, nulis aja gt,, tp bukan brrti ngasal..^^

    ReplyDelete
  15. saya jg sama..gak ngerti tentang jurnalistik...
    tapi rasanya banyak yang menyiarkan berita hanya berdasarkan isu dan desas desus aja..gak tau benar atau tidaknya berita tersebut..

    ReplyDelete
    Replies
    1. aneh sih memang kalo liat yg kaya gt, tapi entahlah -.-

      Delete
  16. yang penting tetap profesionalitas yang di dahulukan biar kita ga di anggap kecek kecek hihi :D *cringg #menghilang

    ReplyDelete
    Replies
    1. profesionalitas is number one :bd, eh kecek kecek hihi apa ?
      jgn ngilang dulu dim :D

      Delete
  17. jadi kita jurnalis yah non hmm ngerti-ngerti btw lbi tuh apa seh ane kayaknya ketinggalan banyak soal info blogger

    ReplyDelete
  18. mbak heni mau jdi jurnalistik?

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya secara tidak langsung sudah memasuki awal jurnalis atau lebih tepatnya jurnalis warga :)

      Delete
  19. Blogger = Jurnalistik...
    Padahal aku tidak paham apa itu Jurnalistik,
    yg penting menulis sajalah,

    =======>
    Mbk, untuk pemberi komentar, Nama + URL tolong di tampilkan dong...
    Biar yg gx punya akun Google bisa komentar,

    Salam dari Semarang
    www.ZaenuriAchmad.con

    ReplyDelete
    Replies
    1. oh iya siap deh nanti saya tampilkan haha

      Delete
  20. Yee aku jurnalis *loncat loncat* #lah
    Padahal aku gak ngerti tentang kode etik jurnalistik. Tapi pas baca artikel diatas, jadi ngerti. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. bener nih jadi ngerti ? padahal gua yg nulis aja masih burem nih hehe.

      Delete
  21. kode etik ietu sifatnya wajib di taati, sperti kode etik polisi misalnya, kalo melanggar kode etik, langsung di kick. contohnya bpk. susno duaji beliau di kick dari kepolisian karena melanggar kode etik kepolisian atau hakim yamane yang di pecat sebagai hakim agung. kode etik wajib dalam setiap profesi beda dengan hukum yang mengikat seluruh ruang lingkup masayarakat.. saya kira itu :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. makasih bang buat tambahannya, tapi iya sih hampir di semua profesi begitu :)

      Delete
  22. Hmm KEJ ya? Jd ingt yg aku prnah dapet materinya di ukm jurnalistik dulu. Keep in jurnalism ya mbak chayyoo

    ReplyDelete
  23. kode etik jurnalistik itu kan
    ada tapi tak tertera
    gak mau nerima sogokan uang juga, atau hal lain apa lagi tulisan karena di sogok wanitan hiburan

    ntar malah jadi anggota dpr

    kalo lomba menulis artikel seo itu masuk sogokan gak ya??

    ReplyDelete
    Replies
    1. kurang tau mas, tapi saya rasa itu bukan sogokan deh mas :D

      Delete
  24. nyimak bntar...
    eh jd tau nih....

    ReplyDelete
  25. mba heni kalo "jurnalis adalah seorang yang melakukan jurnalisme, yaitu orang yang secara teratur menuliskan berita (berupa laporan) dan tulisannya dikirimkan/ dimuat di media massa secara teratur."
    berarti jurnalis bisa di lakuin siapa aja ya ?

    berarti jurnalis juga semacam pekerjaan lepas ?
    pekerjaan yang gak terikat. bener gitu gak mba heni ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. the first, pliss jangan panggil gua mbak :)

      bisa dibilang pekerja lepas tetapi dengan keterikatan, menurut gua sih itu juga :D

      Delete
  26. hanya jurnalis yang bisa bener-bener mempunyai kemerdekaan dalam berpendapat, tapi pasti maish berlandaskan sama kode etik yang terlah disetujui secara konvensional.

    menurut gue jurnalis itu keren, ga ada proses pengekangan, bisa dibilang pekerja lepas, harus siaga dan yang paling penting pakaiannya casualn, ga berat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. yaps setuju deh sama bang bayu, gimna bang ada koreksi gak tulisan gua ini ???

      Delete
  27. tiap profesi pasti punya kode etiknya masing masing yaa mbak :)
    emmmmm... mungkin para blogger juga punya. hehhehee

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya itu pasti mbak, hanya berbeda di poin-poinnya saja mungkin :D

      Delete
  28. sama saya juga kurang ngerti sama kode etik jurnalistik,dulu pernah si tau tapi lupa -_- yang penting dalam nulis pake bahasa yg sopan aja sama ga mengandung SARA :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. nah itu deh kayanya, dan yang paling penting gak nyebarin berita hoax alias bohong :)

      Delete
  29. makasi infonya mbak ^^ selama ini suka bertanya-tanya juga. yang paling penting : menyampaikan berita atau apapun itu ; harus jujur, aktual dan apa adanya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya sama-sama :)), yaps itu poin terpenting kalo mau menyampaikan berita .

      Delete

Udah baca kannn ?
Ayo dong tumpahin aernya *nahlo
BW lah kawan, karna BW sebagian dari iman :))

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...